Sudahkah Anda tersenyum hari ini?

Kepada siapa dan berapa banyak orang yang telah menerima senyum Anda?

Senyum kecil yang manis, mampu menciptakan sebuah kebahagiaan kecil.

Kebahagiaan ini, terlepas dari jeratan nafsu duniawi. Bebas dan gratis, siapapun boleh memberikan dan menerimanya.

Inilah pencarian terhadap kebahagiaan kecil yang nyata : senyuman manis.

Senyuman Manis

Penderitaan.

Saya pernah menderita, dan hidup susah.

Sejak kecil, saya hidup dengan begitu banyak kesedihan.

Kesedihan melihat pertengkaran orang tua yang mengakibatkan tangisan ibu setiap malam.

Kesedihan melihat ayah yang tidak memperdulikan istri dan anaknya.

Penderitaan itu seperti bayangan.

penderitaan

Ketika tidak ada cahaya, maka dia akan bergabung dengan kegelapan dan menimbulkan rasa takut, sedih dan tak berdaya.

Kegelapan ini terus memainkan perannya, membuat saya menjadi tak berdaya.

Mungkin karena saya terlalu naif.

Kepolosan yang dungu.

Saya mempercayai masa depan yang akan sulit dan berliku. Mempercayai kehidupanku akan sulit dan suram.

Semua karena penderitaan kecilku.

Muncul rasa tidak percaya diri, minder, dan menutup diri.

Saya tidak bisa percaya pada orang lain. Orang lain tidak ada dalam pikiran saya.

Hanya ada saya sendiri.

Yang selalu sedih, kesepian, dan menderita.

Bahkan saya menyalahkan Tuhan.

Atas nasib saya yang saya rasa sangatlah buruk.

Kemudian…

…saya mendapatkan momentumnya : pencarian spiritual.

Saya pergi ke vihara terdekat dan melatih diri atas instruksi di sana.

Melatih diri untuk bervegetarian.

Saya berharap bisa terlahir di alam bahagia, agar tidak lagi merasakan kepedihan yang berulang di kehidupan ini.

Ternyata hal itu tidak bekerja dengan baik.

Pengetahuan saya terlalu dangkal.

Saya pun menyelami lautan pengetahuan, mencari sumber kebahagiaan lain yang bisa diterapkan pada kehidupan ini.

Yang saya inginkan adalah mendapatkan kebahagiaan kehidupan ini tanpa melibatkan orang lain.

Kebahagiaan dari dalam : inner peace.

Akhirnya, seseorang melalui bukunya hadir dihidup saya!

Dialah Ajahn Brahm.

Ajahn Brahm

Ajahn Brahm © Anukampaproject.org

Lewat “Guru yang Tidak Pernah Bertemu” ini, saya mendapatkan pengetahuan akan cara menghadapi kehidupan dengan lebih baik.

“Let it go!”

Itulah hal yang selalu dia ajarkan. Let it go…lepaskanlah beban pikiran, lepaskanlah semua penderitaan yang bersumber dari pikiran.

“All is well!”

Segalanya sebenarnya baik-baik saja.

Pikiran yang salah pandang, telah membuat saya salah menilai banyak hal.

Masih banyak orang yang bisa dipercaya. Masih banyak orang baik diluar sana. Masih ada hari esok yang lebih baik.

“Tersenyumlah…”

Tersenyum akan melepaskan beban yang sedang dirasakan. Senyum yang manis, adalah kebahagiaan kecil yang kuat.

Memudarkan benih-benih penderitaan yang pekat.

Membuka diri.

Saya membuka diri, dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan.

Setiap ingat akan latihan, maka akan berlatih kewaspadaan dan meditasi.

Semua mulai terasa berubah.

Kebahagiaan kecil yang timbul dari senyuman, menjadi dentuman kuat untuk memerangi penderitaan.

Kini saya masih berlatih, dan terus menerus mencoba menyadari sifat dari pikiran.

Berharap suatu hari, semua penderitaan saya terlarut habis.

Agar tiada lagi kesempatan bagi penderitaan untuk mengacaukan hidup saya.

Mulailah dengan senyuman yang manis, kebahagiaan kecil yang akan menjadi semangat hidup Anda setiap hari.

Semoga semua makhluk berbahagia.