Sebagai umat Buddhis tentu kita harus selalu menjaga pikiran kita agar netral dan tenang seimbang. Itu adalah upaya kita sebagai penghormatan atas ajaran Buddha sekaligus menjalankan kehidupan yang menuju kebahagiaan sejati.
Ketika ada umat lain yang sakit, maka sangat bagus kiranya kita bisa membantunya baik melalui materi maupun melalui doa / pembacaan paritta.
Salah satu paritta yang terkenal sebagai paritta untuk menyembuhkan orang sakit adalah Bojjhanga Paritta ini.
Seperti yang saya kutip tulisan asli paritta ini dari situs parittabuddhist di link Bojjhanga Paritta ini.
Bojjhanga Paritta
Berikut adalah isi paritta tersebut:
Bojjhaṅgo sati-saṅkhāto
Dhammānaṁ vicayo tathā
Viriyam-pīti-passaddhi
Bojjhaṅgā ca tathāpare
Samādhupekkha-bojjhaṅgā
Sattete sabba-dassinā
Muninā sammadakkhātā
Bhāvitā bahulīkatā
Saṁvattanti abhinnāya
Nibbānāya ca bodhiyā
Etena sacca-vajjena
Sotthi te hotu sabbadā.
Ekasmiṁ samaye nātho
Moggallānanca Kassapaṁ
Gilāne dukkhite disvā
Bojjhaṅge satta desayi
Te ca taṁ abhinanditvā
Rogā mucciṁsu taṁkhaṇe
Etena sacca-vajjena
Sotthi te hotu sabbadā.
Ekadā Dhamma-rājā pi
Gelannenābhipīḷito
Cundattherena tanneva
Bhaṇāpetvāna sādaraṁ
Sammoditvā ca ābādhā
Tamhā vuṭṭhāsi ṭhānaso
Etena sacca-vajjena
Sotthi te hotu sabbadā.
Pahīnā te ca ābādhā
Tiṇṇannam-pi mahesinaṁ
Maggāhata-kilesā va
Pattānuppattidhammataṁ
Etena sacca-vajjena
Sotthi te hotu sabbadā.
Terjemahan:
Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah: Sati (perhatian),
Dhamma-Vicayo (penyelidikan terhadap Dhamma),
Viriya (semangat), Pīti (kegiuran), Passaddhi (ketenangan),
Faktor lainnya adalah: Samādhi dan Upekkha (keseimbangan)
Ketujuh faktor ini telah diajarkan
Dengan jelas oleh Sang Mahā Muni (Suci).
Bila dikembangkan dan selalu dilatih
Akan menghasilkan Abhinnā (kemampuan batin tinggi),
Nibbāna dan Penerangan Sempurna.
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
Pada suatu ketika Sang Pelindung
Melihat Yang Ariya Moggallāna dan Yang Ariya Kassapa sakit demam.
Beliau mengulang ketujuh faktor Bodhi.
Karena mereka merasa gembira
Seketika itu mereka sembuh.
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
Suatu ketika Sang Dhamma-Rāja sendiri sakit demam.
Yang Ariya Cunda Thera (diminta) mengulangi
Sutta ini dengan khidmat.
Karena merasa gembira
Maka seketika sembuhlah Sang Bhagavā.
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
Penyakit telah disembuhkan
Dari tiga Petapa Agung tersebut.
Seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin
Tercapai sesuai dengan kebenaran Dhamma.
Berkat kebenaran ucapan ini
Semoga anda selamat sejahtera.
Penggunaan Paritta
Sangat disarankan untuk membaca paritta ini setiap hari jika ada keluarga atau kenalan yang sakit. Baca terus setiap pagi ataupun malam sebelum tidur dengan pikiran memvisualisasikan orang yang sakit tersebut.
Jaga pikiran tenang seimbang ketika membaca paritta dan usahakan pertahankan visualisasi orang yang sakit tersebut.
Tujuannya adalah agar orang yang sakit bisa mendapatkan manfaat dari paritta ini.
Bisa juga di bacakan ke segelas air dan diberikan kepada orang yang sedang sakit.
Untuk meningkatkan kekuatan penyembuhan paritta ini, sebaiknya lakukanlah dasa sila buddhis.
Terima kasih
sudah memposting artikel buddhis yg bagus ini
Semoga semua mahluk hidup berbahagia
Sadhu3x
Amitofo sangat bagua arti arti nya
Terakasih atas paritta yang ada di google. Membuat kondisi kesehatan saya pulih dan nyaman. Terimakasih atas anumodana nya dalam mengisi dhamma penyembuhan. ????????????di google. Sadhu3x smoga semua berbahagia. Sabbe satta bhavantu sukkhitatta. . Sadhu3x????????????
Anumodana
Namo Buddhaya, saya Andy ingin bertanya (bukan berkomentar), apabila boleh bertanya mohon berkenan untuk memberikan jawaban.
Pertanyaan saya adalah, dalam pandangan/ajaran Buddha, apakah sebuah perkawinan bisa dikatakan sah apabila hanya disaksikan oleh orang tua kedua mempelai (yg disertai dengan sembahyang Thikong)?
Terima kasih.
Namo buddhaya :
Saya seorng budhis..
Apakah Bojjhanga paritta bisa jg buat menyembuhkan sakit ruam merah di kulit disertai panas terasa atau dgn kata lain seperti kulit habis di pegang oleh mahluk halus yg menyebabkan kulit jadi seperti ruam merah trus gatal dan terasa panas ? Mohon petunjuknya ?
Kalau di agama lain katanya di usap pakai peci hitam bekas sembahyang di mesjid di sapu2 di badam yg merah nanti hilang merahnya yg di sentuh sama mahluk halusnya…apakah di budhis jg bs kalau pakai Bojjhanga paritta ?