Karma baik dari memberikan persembahan (berdana) kepada Sangha tidaklah boleh di anggap remeh.

Bagi sebagian orang mungkin tidak terlalu memikirkannya.

Tapi bagi saya, karma baik tersebut benar-benar mengubah hidup saya.

Saya akan membeberkan sedikit pengalaman hidup saya terkait betapa luar biasanya karma baik yang didapat dari berdana kepada Sangha (Bhikkhu).

Manfaat Berdana yang Mengubah Hidup Saya

Persembahan Kepada Sangha yang Mengubah Hidup Saya

Sumber gambar: samaggi-phala.or.id

Semua berawal dari pertemuan saya dengan seorang praktisi Buddhis di luar kota tempat tinggal saya.

Praktisi ini kebetulan datang ke rumah saya.

Singkat cerita, dari pertemuan tersebut saya menjadi lebih mengenal Agama Buddha.

Padanya, saya meminta jika ada penggalangan dana untuk Vihara, maka saya ingin ikut menyumbang.

Suatu ketika, di vihara akan dilakukan perayaan Kathina, dan dia mengajakku untuk berdana.

Awalnya saya hanya bisa berdana obat-obatan karena keterbatasan dana.

Tapi karena ada niat ingin berdana Jubah, tiba-tiba saja saya mendapat beberapa kali rejeki mendadak.

Pada saat itu saya bekerja sebagai marketing di sebuah perusahaan.

Nah, pada saat bekerja, saya sebagai marketing, bisa-bisanya mereka meminta saya yang desain situs mereka.

Dan hal menarik pun terjadi, saya coba saja desain karena mereka menawarkan “fee” yang cukup tinggi.

Hasilnya, mereka sangat menyukai desain saya yang menurut saya sangatlah sederhana dan tidak begitu cantik.

Rejeki mendadak ini saya kumpulkan dan sisihkan untuk menambah dana saya sehingga bisa berdana jubah.

Maka saya semakin menambah dana saya sampai akhirnya saya berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk berdana jubah Bhikkhu.

Setelah berdana jubah, maka saya segera mencoba melupakannya.

Yah…

…orang bilang melakukan kebajikan itu haruslah cepat dilupakan, agar karma baiknya tidak luntur.

Sebenarnya hal ini kurang tepat.

Sebab, merenungkan kebajikan yang pernah kita lakukan dengan benar bisa menimbulkan kebahagiaan.

Sedangkan jika Anda merenungkan kebajikan yang pernah diperbuat untuk menyombongkan diri, maka hal itu jelas hal yang salah.

Seperti yang pernah Buddha babarkan:

Buddha membabarkan dhamma

Engkau hendaknya merenungkan kebajikan-kebajikanmu sendiri sebagai lengkap, utuh, tak bernoda, tak berbercak, memberi-kebebasan; sebagai terpuji oleh para bijaksana, murni dan mengantar kearah konsentrasi pikiran.

[Anguttara Nikaya V: 334]

Bisa disimpulkan bahwa arah pikiran HARUS BENAR ketika merenungkan kebajikan yang telah diperbuat.

Kemudian, jika kita ingin berbuat baik / bajik, janganlah menunda terlalu lama.

Seperti yang pernah terjadi pada sepasang suami-istri brahmana di zaman Buddha, Anda bisa membacanya di Kisah Culekasataka.

Jika saja pasangan tersebut lebih cepat melakukan kebajikan, maka karma baiknya akan lebih besar.

Lanjut ke cerita saya.

Setelah beberapa lama…

… hal luar biasa mulai terjadi.

Dalam sekejap, rejeki mulai berdatangan.

Yah…

…karma baiknya berbuah dengan cepat.

Harga jubah yang saya danakan adalah Rp. 800 ribu pada saat itu.

Kemudian dalam selang beberapa minggu, saya memenangkan sebuah kontes blog yang berhadiah Rp. 8 juta.

Apakah itu hanya suatu kebetulan?

Saya tidak tahu.

Tapi saya tidak bisa melupakanya begitu saja.

Saya yakin sekali rejeki tersebut berasal dari masaknya buah karma baik dari berdana kepada Sangha yang saya lakukan sebelumnya.

Saya tidak lagi mencari tahu benar-tidaknya hal tersebut, karena saya merasa sulit membuktikannya.

Akhirnya, hal ini saya lupakan saja.

Sampai suatu hari…

…saya menemukan postingan tentang berdana di ladang subur agama Buddha oleh Fanpage DanaEveryday di facebook.

Melalui mereka, berdana menjadi lebih gampang dan hal ini membuatku semakin sering berdana.

Saya teringat akan hasil kebajikan dari berdana jubah yang pernah saya lakukan tersebut.

Dan iseng-iseng saya ingin membuktikannya.

Kali ini, saya ingin lihat apakah nilai dana akan berbalik 10 kali lipat (lagi)?

Saya ikut dalam salah satu campaign di DanaEveryday yang berjudul Dana 20 Buddha Rupang untuk Tripura.

Saya melakukan beberapa kali dana yang nilainya kalau tidak salah mencapai 2,5juta.

Hebatnya …

… selang 1 bulan, saya berhasil mendapatkan proyek senilai Rp 75 juta.

Ternyata kelipatannya kali ini adalah 30 kali lipat.

Luar biasa sekali, bukan?

Saya tidak henti-hentinya terus berdana.

Bukan karena saya ingin mendapatkan materi ataupun kekayaan dari melakukan hal tersebut. Hanya saja, saya merasa selagi bisa, selagi ada, ubahlah uang jadi karma baik dengan cara berdana.

Karena karma baik inilah yang suatu saat akan membantu kita ketika kesulitan, bukan hanya di alam ini, bahkan di alam selanjutnya.

Berdana juga merupakan salah satu praktek melepaskan keterikatan pada materi yang sangat dianjurkan oleh Maha Buddha Gotama untuk dilakukan.

Selain berdana untuk pembangunan Vihara, keperluan Sangha, berdana untuk fang-shen / melepas makhluk hidup juga adalah hal yang sangat baik.

Di dunia ini ia bergembira. Di dunia sana ia bergembira. Pelaku kebajikan, bergembira di kedua dunia itu. Ia bergembira dan bersuka cita karena, melihat perbuatannya sendiri yang bersih.

Dhammapada – Yamaka Vagga : 16.

Kisah Upasaka Dhammika

Hal lain yang kita dapatkan dari berdana adalah hidup jadi lebih bahagia dan “enteng” dalam melihat materi. Saya jadi merasa lebih tidak begitu terikat pada segala materi yang saya miliki.

Segala hal baik terjadi terus menerus.

Kesimpulan

  • Berdana adalah salah satu praktek kebajikan yang mudah bagi siapapun untuk praktekkan.
  • Inti dari praktek berdana adalah untuk melepas kemelekatan pada materi.
  • Karma baik dari berdana bisa berbuah cepat dengan hasil yang berlipat-ganda.
  • Berdana bisa menimbulkan perasaan bahagia baik bagi pemberi maupun penerima.
  • Berdana adalah praktek yang dianjurkan oleh Maha Buddha Gotama.
  • Berdana di Perayaan Kathina benar-benar sangat mulia.
  • Tidak hanya materi, berdana juga bisa dalam bentuk pemberian waktu dan tenaga.
  • Berdana kepada Triratna adalah hal yang sangat baik.
  • Dana paling bernilai adalah dana dalam bentuk Pemberian Dhamma.

Walaupun Buddha sangat memuji praktek berdana, tetap saja kita tidak bisa hanya mengandalkan berdana sebagai praktek Dhamma kita.

Barengi dengan meditasi dan sesering mungkin pergi ke vihara untuk mendapatkan wejangan Dhamma.

Dengan demikian, kita memanfaatkan hidup dan materi kita pada arah yang tepat.

Semoga semua makhluk berbahagia.

Sadhu.Sadhu.Sadhu.